Kalau kita mengandalkan pendidikan kecerdasan tanpa keimanan yang kuat, walaupun S Q (kecerdasan Spritual) telah diajarkan juga tapi tanpa keimanan yang dalam, maka Pendidikan akan berdampak pada sipat kebinatangan, yaitu saling bersaing, saling mengungguli dan lain sebagainya
hal ini tanpa disadari oleh kita bahwa selama ini pendidikan yang diajarkan baik lansung atau tidak langsung,tidak perduli apa jenis pendidikannya, baik pendidikan Formal di sekolah, maupun pendidikan non formal di masyarakat, ataupun pendidikan keluarga (in formal), semuanya bila tidak berhati-hati tentang PENDIDIKAN anak, maka pendidikan kepribanatangan pasti akan terjadi, oleh sebab itu marilah kita sadari dan wajib menyadarinya tentang hal tersebut.
Banyak sekali keadaan kenyataan di lapangan yang menunjukkan Pendidikan kePrikebinatangan terjadi dimasyarakat, ada orang tua membunuh anak kandungnya sendiri, ada yang menjual dan lebih sadis memperkosa, memakannya dan menyiksanya, sehingga menimbulkan kesadisan yang tak terkira dipikiran orang sehat, lain lagi kesadisan seorang anak,yang menyiksa dan membunuhnya orang tuanya sendiri, serta kurang ajar memakannya, lebih kejam dari binatang, selain itu korupsi merajalela di masyarakat, bukan pada para pejabat saja, tapi para masyarakat jelata bila ada kesempatan bisa saja korupsi, seperti tukang aspal jalannan yang bisa mengurangi takarannya, begitu juga masyarakat lainnya.
Banyak sekali keadaan kenyataan di lapangan yang menunjukkan Pendidikan kePrikebinatangan terjadi dimasyarakat, ada orang tua membunuh anak kandungnya sendiri, ada yang menjual dan lebih sadis memperkosa, memakannya dan menyiksanya, sehingga menimbulkan kesadisan yang tak terkira dipikiran orang sehat, lain lagi kesadisan seorang anak,yang menyiksa dan membunuhnya orang tuanya sendiri, serta kurang ajar memakannya, lebih kejam dari binatang, selain itu korupsi merajalela di masyarakat, bukan pada para pejabat saja, tapi para masyarakat jelata bila ada kesempatan bisa saja korupsi, seperti tukang aspal jalannan yang bisa mengurangi takarannya, begitu juga masyarakat lainnya.
Diluar itu semua apa yg dilakukan pelaku berakibat terhadap
satu jiwa yg dalam kondisi berbahaya karena penyiksaan itu terjadi pada
masa keemasannya. Perlakuan itu sudah menjadi darah daging dengan sempurna dan hal ini
bukanlah pekerjaan mudah untuk merubah watak kebinatangannya, bahkan untuk seseorang sekelas proofesor kejiwaan sekalipun. Kenapa? Karena pada saraf2 otak anak
terhadap sesuatu pengetahuan Pendidikan Prikebinatangan terbentuk. Pengetahuan apapun akan menjadi
saraf otak yg baru yang kemudian saling terhubung dengan saraf2 lainnya.
Dan bukan manusia yang mempunyai kemampuan untuk memotong saraf "negatif"
tersebut.sebab manusia tidak mampu dan tidak bisa mengetahui saraf negatif
mana yang terbentuk dari sekian banyaknya saraf2 otak yang terbentuk dari pendidikan prikebinatangan ini setiap
harinya. Karena keterbatasan kita sebagai manusia itulah yang
seharusnya menyadarkan kita supaya menjaga anak2 bangsa ini
dan memberikan hal2 positif berguna bagi karakternya kelak dengan
pembekalan "materi" yang dirancang efektif oleh para2 ahli di bidang Pendidikannya. Jadikan GOLDEN AGE anak2 ini menjadi prioritas di dalam visi misi
bangsa kita sehingga hasilnya kelak akan menjauhkan mereka dari pribadi
egois(koruptor, penyiksa anak), pedofil mania, gangster, pem bully.
Prilaku menyimpang yang marak saat ini adalah hasil
pembelajaran kita di masa lalu masa 10-20 tahun yang lalu. Masih kah kita
harus berpedoman dengan "materi" dahulu lagi? Atau haruskah kita rombak
semua "materi" yang ada?
Mari kita rombak dan jadikan "materi" ini diketahui, didengar dan dirasakan dengan pengimplementasian yang tepat sasaran dan di implementasikan oleh pribadi yang juga sudah teruji kualitasnya dan di sebarkan di dalam semua media baik ceramah2, kotbah2, rapat perusahaan, rapat kenegaraan, lewat tv, radio, media sosial, grup2 yang ada. Sehingga lambat laun gemanya terasa dan sedikit demi sedikit merubah wajah bangsa kita, wajah isi berita2 kita, wajah status2 kita di media sosial.
Mari kita rombak dan jadikan "materi" ini diketahui, didengar dan dirasakan dengan pengimplementasian yang tepat sasaran dan di implementasikan oleh pribadi yang juga sudah teruji kualitasnya dan di sebarkan di dalam semua media baik ceramah2, kotbah2, rapat perusahaan, rapat kenegaraan, lewat tv, radio, media sosial, grup2 yang ada. Sehingga lambat laun gemanya terasa dan sedikit demi sedikit merubah wajah bangsa kita, wajah isi berita2 kita, wajah status2 kita di media sosial.
Masalah ini adalah seperti
panduan dalam mendidik anak2 kita dalam usia terpenting nya itu yaitu
0-6 thn. Rumuskan dan jabarkan panduan apa yg HARUS dilakukan oleh orang
tua, keluarga, guru PAUD, guru SD, tetangga, RT. permudah sarana agar
bisa melaksanakan apa yg telah di rumuskan dan review selalu materi
secara berkala dan buat slogan2, jargon2, iklan2 yang pintar untuk
merangsang ketertarikan dan mengundang semua lapisan masyarakat untuk
bekerja sama. Berkacalah pada iklan2 positif dari negara2 lain. Intip
lah panduan mendidik dari negara lain. Ambil yang positif dan tinggalkan
yang tidak sesuai dengan bangsa kita. Ini membutuhkan orang2 yang
bertekad dan mempunyai hati yang terbuka dan sabar. Semoga bangsa kita ini tidak akan terjadi Bangsa BEJAT akibat Pendidikan PriKebinatangan jika kita mau
berubah.